Assalamualaikum.
Saat itu naik sepeda pancal menuju timur stasiun kereta api kurang lebih 300 meter. Awal mulanya sih di telpon teman yang rumahnya di kota Malang. Untuk di ajak makan rujak di sebuah warung yang berada tepat di bawah pohon besar. Kebetulan tempat duduknya di sebelah pintu masuk menuju perirtaan watu gedhe. Sehabis satu piring rujak rasanya pedass segar dan minum segelas teh hangat. Saya merokok satu batang. Kemudian saya ajak teman saya untuk mandi di " belik" sebutan keren di Singosari. Adapun Jalan menuju ke kolam " belik " menurun di hiasi bunga daun puring kiri dan kanan, tetapi tidak licin. Karena jalanya sengaja di buat makadam.
Duduk di pinggir kolam saya membayangkan, saat itu para putri - putri kerajaan jaman dahulu mandi di tempat ini dan juga seorang putri bukan sembarang putri dialah kendedes. Yang sampai sekarang masih banyak di ingat para wanita ataupun pria tentang kecantikanya. Karenalah di tempat ini di namakan petirtaan watugede yang memang lokasinya berada si desa watugede.
Dan terbayang lagi di benak saya. Putri - putri keraton waktu mandi di tempat ini dengan di temani beberapa dayang. Yang menaburkan bunga ke permukaan kolam dan bermain air. Sambil bernyanyi ( oh iya jaman dahulu belum ada lagu ) yang ada "nembang". Dan membakar akar wangi yang membuat rambutnya kendedes beraroma wangi. Tempat ini memang bukan sembarang tempat, sehingga kerajaan memilih sebagai tempat mandinya putri kendedes.
Ada tiga sumber mata air yang bening mengalir ke kolam. Yang dulunya di tempat ini mengalir dan sangat jernih. Dan debit airnya yang sangat besar. Tepat berada di ujung kiri atau bagian pojok sebelah di timur kolam. Yang sekarang di hiasi dua payung. Juga ada semacam tempat bunga yang menurut saya seperti pura kecil. Kehadiran payung dan bentuk pura itu sendiri adalah merupakan pendatang baru, yang memang sebelumnya saya waktu kecil belum ada.
Hadirnya dua payung konon berdasarkan adanya bisikan gaib yang di terima dari pengunjung dari luar kota ataupun bahkan luar negeri yang pernah berdo'a atau semacam ritual di sana. Dan kini di dalam sebuah mirip seperti pura kecil sering kali di jumpai kelopak - kelopak bunga yang segar sebagai sesaji menurut keyakinan orang - orang yang biasa melakukanya. Apalagi kalau di hari kamis kliwon malam jum' at legi. Ada juga beberapa pendapat; katanya mandi di sana bisa awet muda. Atau dengan cara meminum air sumber mata airnya.
Sekian dulu ini saya buat berdasarkan pengalaman siang saya tadi.
Wassalam.
#sejarah #singosari
No comments:
Post a Comment