Wednesday, 10 June 2015

Wisata Candi Rawan dan SUMBER AWAN Toyomarto

Asaalamualaikum.

Keberadaan mata air sumber awan menjadi nilai jual lebih di desa Toyomarto. Yang terkenal lagi di masyarakat  sana dengan nama candirawan

Berada di kecamatan Singosari kabupaten Malang propinsi jawatimur. Desa Toyomarto dengan sumberawan sudah di kenal sejak jaman Kerajaan Singosari sampai di jaman kerajaan Majapahit. Sumberawan merupakan sumber mata air yang mempunyai khasiat tersendiri. Bahkan sampai di keramatkan oleh warga di sekitar sana. Sumber awan menurut ceritanya , menjadikan orang yang melakukan ritual berendam di sumber mata air tersebut, akan menjadikan orang itu awet muda dan banyak fakta apabila muda mudi yang masih berpacaran di sana akan bisa menjadi suami istri atau nama lainya adalah berjodoh.

 Letak dari tempat Sumberawan sendiri berdekatan dengan wisata lainya yaitu kebon teh wonosari. Kalau kita menuju kebon teh Wonosari bisa melewati Desa Toyomarto. Rute lewat Songsong karangjati. Jalanya landai saja dari pada ke wonosari lewat desa ketindan kecamatan  jalanya ada tanjakanya yang cukup tajam. 

Di desa Toyomarto juga mempunyai produk kerajinan lokal seperti sandal, berada di dusun ngujung. Memang masih mempunyai kendala merek saja. Tapi masih menggunakan merek lain. Industri sandal tersebut sudah di mulai sejak tahun 1975 silam. 

Ada lagi produk kerajinan lokal lainya yaitu alat dapur uleg batu dan cobek batu. Terbuat dari batu goa hitam yang di bentuk cobek dan uleg batu. Produk nya pun sudah di pasarkan sampai ke Bali dan Lombok. Mulai dari ukuran yang kecil sampai yang besar. Harganya pun masih terjangkau sekali. Kalau kerajinan alat dapur cobek dan uleg batu itu sendiri berada di dusun Petung wulung. Akan tetapi di desa Sumberawan identik dengan candinya yang bernama candirawan.

Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Pada tahun 1935 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala. Pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 diadakan pemugaran pada bagian kaki candi, sedangkan sisanya direkonstruksi secara darurat. Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur. Batur candi berdenah bujur sangkar, tidak memiliki tangga naik dan polos tidak berelief. Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa. Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya. Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang. Karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali. Diduga dulu pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali. Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda suci. Jadi, hanya bentuk luarnya saja yang berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa yang sesungguhnya. Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikannya untuk pemujaan.

Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan dulunya bernama Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359 masehi, sewaktu ia mengadakan perjalanan keliling. Dari bentuk-bentuk yang tertulis pada bagian batur dan dagoba (stupanya) dapat diperkirakan bahwa bangunan Candi Sumberawan didirikan sekitar abad 14 sampai 15 masehi yaitu pada periode Majapahit. Bentuk stupa pada Candi Sumberawan ini menunjukkan latar belakang keagamaan yang bersifat Buddhisme. Seiring dengan berjalanya waktu, masyarakat di sekitar  sana sekarang sebagian besar memeluk agama Islam. 

Semoga bermanfaat bagi anda mohon maaf apabila ada salah tulis.

  Wassalam

No comments:

Post a Comment